Orf atau Sore Mouth Disease adalah infeksi viral yang disebabkan oleh Poxvirus yang terkait dengan Famili Pseudocowpox dan Bovine Papular Stomatitis Virus.
Virus ini bersifat epitheliotropik, yang berarti bahwa virus ini memiliki affinitas terhadap kulit. Masa inkubasi relatif singkat. Hewan peka biasanya menunjukkan gejala pertama 4 hingga 7 hari setelah terpapar, dimana gejala ini bertahan selama 1 hingga 2 minggu atau mungkin lebih lama. Penyakit ini menyerang domba dan kambing.
Orf merupakan penyakit zoonosis yang berarti bahwa penyakit ini dapat dengan mudah ditularkan dari hewan ke manusia. Orf menginduksi lesi pustular pada kulit kambing, domba dab ruminansia liar di seluruh dunia. Hewan muda paling peka terhadap penyakit ini.
Gejala
Penyakit Orf awalnya berupa papula yang berkembang menjadi lepuh atau pustula sebelum mengerak (encrusting). Lesi ditemukan pada kulit daerah bibir. Lesi-lesi tersebut menyebar di luar dan di dalam mulut, wajah, bibir, telinga, vulva, ambing, scrotum, puting dan kaki, biasanya di daerah interdigitalis. Lesi yang ekstensif pada kaki dapat menyebabkan kelumpuhan pada hewan dewasa maupun hewan muda.
Selama proses penyakit (1 hingga 4 minggu), kerak terkelupas dan jaringan sembuh tanpa timbul luka parut. Kadang, kerak menyimpan bakteri sekunder (seperti Staphylococci) atau mengundang infestasi ektoparasit (larva).
Penularan
Virus penyebab Orf ditularkan ke hewan peka melalui kontak langsung. Virus melakukan penetrasi melalui kulit yang abrasi atau luka. Bahkan dengan sedikit luka saja dapat menyebabkan virus masuk. Abrasi yang kadang-kadang disebabkan oleh pakan biasanya menjadi predisposisi terjadinya infeksi. Hewan carrier atau hewan yang telah terinfeksi kronis juga dapat bertindak sebagai reservoir infeksi. Orf dapat disebarkan melalui peralatan, pakan dan litter kandang.
Ketika hewan muda belum pernah terpapar dengan virus ini dan karena sistem imun masih berkembang, maka hewan-hewan muda tersebut paling peka terhadap Orf. Hewan yang sembuh dari infeksi alami memiliki kekebalan terhadap infeksi yang sama.
Namun terdapat strain Orf yang berbeda-beda, dan dimungkinkan bagi hewan yang pernah terinfeksi untuk terinfeksi kembali. Jika terjadi infeksi ulangan, maka biasanya terjadi beberapa tahun kemudian dan cenderung memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dari infeksi sebelumnya.
Diagnosis
Diagnosis berdasarkan pada sifat dan lokasi lesi, serta riwayat wabah sebelumnya. Diagnosis definitif berdasarkan pada isolasi virus dan uji immunologis.
Pengobatan
Lesi dapat ditangani dengan pemberian larutan iodine 3 %. Hewan sembuh secara spontan pada kebanyakan kasus. Pada kasus infeksi bakteri sekunder yang akut, penggunaan antibiotik sistemik direkomendasikan. Penting juga untuk mengobati lesi pada puting untuk mencegah perkembangan mastitis.
Sumber :
- http://www.sheepandgoat.com/articles/soremouth.html
- http://www.cdc.gov/ncidod/dvrd/orf_virus/
- Lestari, SM. 2010. Orf pada Kambing dan Domba. Publikasi Budidaya Ternak Ruminansia ed. 1 (2010). Direktorat Kesehatan Hewan
- Leite-Browning, M. 2008. Contagious Ecthyma (Orf/Sore Mouth) in Sheep and Goats. Alabama A&M and Auburn Universities : Alabamba