Salah satu kondisi yang sering terjadi pada anjing adalah dermatitis. Dermatitis adalah keradangan kulit yang menyebabkan iritasi dan gatal yang intensif. Anjing yang menderita dermatitis akan mulai menggaruk-garuk dan menjilat-jilat di daerah tertentu tubuhnya atau mungin seluruh bagian tubuhnya. Dermatitis bisa bersifat sementara atau kronis, yang seringnya menyebabkan gangguan kesehatan yang lain.
Gejala yang paling umum dan sangat non-spesifik adalah gatal-gatal persisten. Banyak kondisi menyebabkan dermatitis dan membuat hewan menggaruk-garuk atau menggigit-gigit dirinya sendiri. Penyebab dermatitis antara lain :
- infeksi bakteri, jamur, atau parasit
- seborrhea
- alergi atau sensitifitas terhadap pakan
- gigitan lalat (saliva lalat merupakan allergen umum)
- kontak dengan substansi yang mengiritasi
- gangguan metabolik dan endokrin
- reaksi obat; paparan terhadap toksin
- faktor predisposisi yang spesifik ras
- kekurangan nutrisi
- terbakar sinar matahari (sunburn)
- kanker dapat menyebabkan gatal-gatal yang berlebihan akibat iritasi kulit
Berikut adalah jenis-jenis Dermatitis pada anjing (Anonim, http://www.vetontheweb.co.uk) :
Environmental dermatitis (Dermatitis karena lingkungan)
Pasien dalam kategori ini secara fisik dan nutrisi normal, namun menunjukkan gejala pruritus, rambut rontok dan iritasi kulit. Beberapa anjing sangat sensitif terhadap rumput lapangan. Dan dengan mencocokkan apa yang terlihat pada kulit pasien dengan kemungkinan iritan yang ada di lingkungan, penyebab masalah kulit dapat ditentukan dan penanganan dapat diambil.
Nutritional dermatitis (Dermatitis karena nutrisi)
Banyak dokter hewan dan pemilik hewan mempercayai pernyataan "Lengkap dan Seimbang" pada label pet food. Sayangnya, beberapa anjing (dan kucing) menjalani seluruh kehidupannya di bawah kesehatan optimumnya karena pemilik memberi pakan dengan pakan yang mahal dan merasa aman karena pernyataan tersebut. Beberapa pakan anjing terbuat dari komposisi yang mungkin tidak dapat ditoleransi oleh tubuh, sehingga kadang memberikan perubahan pakan pet food yang mendadak juga dapat menyebabkan iritasi kulit. Maka sebagai pemilik hewan, harus mengerti betul karakter hewan peliharaanya, sehingga memberikan pakan yang sesuai.
Flea bite dermatitis (Dermatitis karena gigitan lalat)
Lalat mampu hidup dimana-mana, namun pemahaman mengenai siklus hidupnya, dimana lalat bersembunyi dalam lingkungan anjing. Paparan dengan lalat yang berlebihan dapat memicu hipersensitifitas terhadap gigitan. Sering dokter hewan dikelirukan dengan alergi, namun ada beberapa contoh klasik Parasitic Dermatitis (flea bites) yang memicu komplikasi Allergic Dermatitis (akibat saliva lalat).
Sarcoptis dermatitis (kurap/gudik)
Tungau Sarcoptik adalah tungau kecil dan tidak terlihat mata. Tungau ini hanya dapat ditunjukkan dengan kerokan kulit yang dilakukan dokter hewan dan dilihat di bawah mikroskop.
Demodectic mange (kurap karena Demodex)
Tungau Demodektik hidup dan berkembang biak tepat di bawah permukaan kulit di dalam folikel dan kelenjar minyak kulit. Tidak seperti tungau Sarkoptik, tungau Demodektik dapat dilihat pada kerokan kulit yang dilihat di bawah mikroskop. Demodex paling umum terlihat pada anjing muda. Pada anjing dewasa, Demodex sepertinya terkait dengan individu yang stres karena penyakit, nutrisi yang buruk atau gangguan imun.
Infectious dermatitis (Dermatitis akibat infeksi)
Organisme bakteri dan jamur adalah patogen kulit. Organisme jamur disebut dermatophytes. Salah satu tipe yang disebut Microsporum canis, menyebabkan koreng sirkuler dan non-pruritik, rambut rontok, sering disebut ringworm.
Dermatitis bakteri jarang terjadi secara spontan. Kulit yang normal memiliki beragam jenis bakteri yang ada setiap saat. Kerusakan kulit akibat parasit akan menyebabkan invasi bakteri dan memicu mekanisme pertahanan.
Allergic dermatitis (Dermatitis karena alergi)
Bahan pakan, serat sintetis dan alami, obat dan produk farmasetik, bahan tanaman dan bahkan debu semua dapat memicu dermatitis alergik.
Pengobatan Dermatitis
Karena dermatitis kemungkinan diakibatkan oleh alergi atau iritan, gaya hidup hewan, intake pakan, dll harus diamati dengan ketat dan didiskusikan antara pemilik dan dokter hewan. Jika dermatitis disebabkan reaksi alergi terhadap gigitan lalat, penanganan harus dilakukan dengan mengusir lalat dari rumah.
Corticosteroid seperti injectable dexamethasone akan membantu meringankan gatal dan radang yang diakibatkan dermatitis, namun pendekatan yang lebih aman dan lebih alami mungkin lebih baik.
Jika area merah sudah terbentuk, harus diobati lebih awal untuk mencegah infeksi. Antibiotik oral, dan pengobatan beberapa hari dengan corticosteroid oral secara normal akan membersihkan area yang terinfeksi
Sumber gambar : http://img.ehowcdn.com/article-page-main/ehow/images/a04/jp/qt/cure-dog-dermatitis-800x800.jpg