Kesehatan Hewan untuk Kesejahteraan Manusia

Menjamin kesehatan hewan berarti menjamin kesehatan manusia secara tidak langsung, karena manusia dan hewan adalah dua makhluk yang tak pernah terpisahkan dan saling membutuhkan sejak dahulu kala, kini maupun esok.

Search in This Blog

Rabu, 26 Oktober 2011

Inseminasi Buatan pada Kambing/Domba

Di dunia peternakan, istilah inseminasi Buatan (IB) adalah hal yang biasa. Pada awal tahun 1980-an, teknologi Inseminasi Buatan pada sapi mulai dipopulerkan di Indonesia. Hasilnya dapat dilihat hingga sekarang ini. Saat ini banyak sapi yang dilahirkan dari teknologi ini, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Inseminasi Buatan merupakan generasi kedua dari teknologi reproduksi. Namun, teknologi IB pada ternak kecil masih belum populer hingga saat ini. Dan hal ini memerlukan perubahan perilaku.

Produk pangan yang dihasilkan ternak kambing dan domba daging dan susu. Selama ini, kambing dikembang biakkan secara alami dengan dikawinkan dengan pejantan. Walaupun cara ini efektif, namun ada hal-hal yang membuat cara ini tidak efisien. Sehingga diperlukan upaya meningkatkan efisiensi beternak kambing. Salah satunya dengan teknologi Inseminasi Buatan seperti halnya yang dilakukan pada sapi. Di beberapa daerah sudah mulai dikembangkan teknologi ini, namun di beberapa daerah lain masih belum.

Teknik Inseminasi Buatan pada kambing/domba relatif sama dengan teknik IB pada sapi. Hanya saja untuk gun IB yang digunakan lebih kecil karena menyesuaikan ukuran saluran reproduksi kambing. Untuk straw juga masih terbatas, baik kuantitas maupun jenis kambingnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang inseminator kambing/domba dalam melakukan inseminasi, yaitu bahwa inseminasi harus dilakukan secara halus; tidak berbuat kasar terhadap ternak, penuh kasih sayang, tidak menyakiti, tidak melukai, buat ternak merasa senyaman mungkin, cara mengangkat kaki belkang harus betul-betul tidak membebani hewannya terlalu berat; lakukan dalam waktu yang cepat. Untuk dapat melayani dengan cepat, semua peralatan telah tersedia, dibarengi dengan ketrampilan dalam melakukan setiap langkah kegiatan tersebut diatas. Hal ini bertujuan untuk tidak terlalu lama memberikan beban tekanan stress pada ternak, karena juga berpengaruh pada kondisi fisiologis, yaitu berjalannya fungsi normal organ-organ tubuh termasuk fisiologi reproduksinya.

Sumber foto : http://foragri.blogsome.com/memproduksi-susu-kambing-pe/